IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN PENGIKATAN MOORING LINE PADA GALANGAN KAPAL PT. ASIA ADHITAMA SHIPYARD SOMBER BALIKPAPAN
DOI:
https://doi.org/10.36277/identifikasi.v8i2.243Keywords:
Shipyard, Risk AssessmentAbstract
Mooring adalah suatu sistem untuk mengikatkan kapal pada terminal darat, dermaga, kapal, buoy mooring, hingga merapat dengan menggunakan beberapa tali kepil Kapal didesain dengan kemampuan olah gerak yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi risiko serta penilaian risiko dari pekerjaan pengikatan mooring line. Peneliti menggunakan Risk Matriks dan tabel HIRARC sebagai alat identifikasi dan penilaian risiko. PT. Asia Adhitama Shipyard merupakan perusahaan galangan kapal yang dalam operasi pekerjaannya sangat erat hubungannya dengan risiko-risiko pekerjaan yang bersifat fisik, seperti pekerjaan pengikatan mooring line pada kapal. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yakni penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Dalam penelitian ini terdapat 12 narasumber yang terdiri dari 3 pekerja galangan, 3 helper umum, 4 awak kapal dan 2 mualim kapal. Hasil akhir dari penilain risiko ini berupa, teridentifikasi dengan nilai low sebanyak 1. Untuk risiko dengan nilai medium sebanyak 11 bahaya. Tingkat risiko dengan nilai high seb anyak 2 bahaya yakni teganggan tali yang mengencang secara tiba-tiba, dan untuk presentase sebelum dilakukan pengendalian tambahan. High 18%, medium 73% dan low 9%. Setelah dilakukan pengendalian tambahan presentase risiko yang ada mengalami perubahan yang baik yakni dengan presentase medium 9%, low 82% dan very low 9%. Maka diketahui bahwa penilaian serta pengendalian risiko termasuk dalam kategori efectif.
References
American Bureau of Shipping (ABS), 2010, Guide for Dynamic Loading Approach for Floating Production, Storage and Offloading (FPSO) Installations.
Anonimous, 2004. Risk Management Guidelines Companion to AS/NZS. Standards Association of Australia.
IMO. (2010). ISM code and Guidelines on Implementation of The ISM code Maintenance of The Ship and Equipment. Diakses dari http://www.imo.org/safetymanage ment Tanggal 08 Juni 2009.
Laython. (2015). Pengertian Mooring Line dalam Education Policy Analysis Archives Lexy J. Moleong. (2002).
OCIMF.(2016). Oil Companies International Marine Forum. Mooring Equipment Guidelines 3rd Edition.
Purwanto. (2002). Fungsi Mooring Line. Jakarta:Yayasan Bina Citra Samudera.
Ramli, Soehatman. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Jakarta: Dian Rakyat.
Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: Sagung Seto.
Suma’mur. (2002). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Keselamatan. Jakarta: CV. Haji Masagung.
Suma’mur. 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: Haji Masagung.
Santoso, GS. 2004. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Tarwaka. (2014). Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Manajemen Implementasi K3 di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.
Tarwaka. (2015). Ergonomi Industri Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 IDENTIFIKASI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.